Abortus Tertunda (Missed Abortion)

Diposting oleh PERPUSTAKAAN ONLINE KEBIDANAN

Apabila buah kehamilan yang telah mati tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih. Dengan pemeriksaan USG tampak janin tidak utuh, dan membentuk gambaran kompleks, diagnosis USG tidak selalu harus tertahan 8 minggu.


Sekitar kematian janin kadang-kadang ada perdarahan per vaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran abortus iminens. Selanjutnya, rahim tidak membesar bahkan mengecil karena absorpsi air ketuban dan maserasi janin. Buah dada mengecil kembali. Gejala-gejala lain yang penting tidak ada, hanva amenore berlangsung tents. Abortus spontan biasanya berakhir selambat-lambatnya 6 minggu setelah janin mati.

Kalau janin mati pada kehamilan yang masih muda sekali, janin akan cepat dikeluarkan. Sebaliknya, kalau kematian janin terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut, retensi janin akan lebih lama.

Dasar Diagnosis
1. Anamttesis—Perdarahan bisa ada atau tidak.
2. Pemeriksann obstetri—Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan dan bunyi jantung janin tidak ada.
3. Pemeriksaan penunjang—USG, laboratorium (Hb, trombosit, fibrinogen, waktu perdarahan, waktu pembekuan, dan waktu protrombin).

Pengelolaan
1. Perbaikan keadaan umum.
2. Darah segar.
3. Fibrinogen.
4. Evakuasi dengan kuret; bila umur kehamilan >12 minggu didahului dengan pemasangan dilator (laminaria stift).

Klik link dibawah ini untuk informasi lainya

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar